dinasti fatimiyah

Bookmark and Share


Loyalitas yang tinggi terhadap ‘Ali> Ibn Abi> T{alib merupakan isu terpenting bagi mereka melebihi isu hukum. Kemudian kepentingan itu berkembang dan mengarah pada gerakan politis dalam bentuk perlawanan terhadap khilafah Umayyah dan Abbasiyah. Kaum Syi’ah berupaya keras untuk dapat merebut kekhalifahan. Namun perjuangan mereka dalam merebut kekuasaan begitu lama dan berat tersebut belum membuahkan hasil. Mereka justru mengalami penindasan secara politis dari kekhalifahan yang tengah memerintah.

Meskipun khilafah Abbasiyah mampu berkuasa dalam waktu yang begitu lama, akan tetapi periode keemasannya hanya berlangsung singkat. Puncak kemerosotan khalifah-khalifah Abbasiyah ditandai dengan berdirinya khilafah-khilafah kecil yang melepaskan diri dari kekuasaan politik khilafah Abbasiyah.
Dari beberapa khilafah yang memisahkan diri tersebut salah satu diantaranya adalah Fatimiyah. Khilafah ini berasal dari golongan Syi’ah sekte Isma>’iliyah, yakni sebuah aliran sekte di Syi’ah yang lahir akibat perselisihan tentang pengganti Imam Ja’fa>r al S{a>diq yang hidup antara tahun 700-756 M. Fatimiyah hadir sebagai tandingan bagi penguasa Abbasiyah yang berpusat di Baghdad yang tidak mengakui kekhalifahan Fatimiyah sebagai keturunan Rasulullah dari Fatimah. Karena mereka menganggap bahwa mereka-lah ahlu al bait yang sesungguhnya dari bani Abbas.

Dalam perkembangannya, khilafah Fatimiyah mampu membangun sistem politik yang begitu maju dan ilmu pengetahuan yang juga berkembang pesat. Namun sebagaimana dinasti kekhalifahan sebelumnya, khilafah Fatimiyah juga mengalami zaman kemunduran yang kemudian membawa pada zaman kehancurannya. Untuk itu, kajian lebih mendalam mengenai khilafah Fatimiyah layak dibahas untuk menggambarkan bagaimana sistem pemerintahan dan peradaban yang berlaku pada masa itu. Termasuk di dalamnya, kemajuan yang dapat dicapai khilafah Fatimiyah serta sebab-sebab kehancurannya