Pendekatan Teologis Quran Dan Alkitab Sekitar “The Ten Commandments”

Bookmark and Share




Mengenal Musa dalam Quran dan Alkitab sangat inspiratif untuk menetapkan “Tuhan” itu memang benar benar ada. Muhammad shallallahu’alahi wasallam yang tidak pernah tahu leteratur peninggalan masa lalu sebelum kenabiannya, namun harus menerima suatu keyakinan yang tidak dikenal dibangsa arab sebelum mereka Muslim. Diantara salah satu bukti kenabiannya yang dengan keyakinan penuh , Muhammad shallallahu’alahi wasallam membeberkan keberadaan nabi nabi sebelumnya dengan versi wahyu (al-Quran). Kelak kemudian Quran menjadi pembela Nabi nabi dari seluruh bani Israel, padahal secara retorika sejarah agama agama, Nabi Muhammad shallallahu’alahi wasallam tidak pernah dekat dengan kitab suci manapun.


Tidak ada sejarah pasti kepada siapa Muhammad shallallahu’alahi wasallam belajar, kalaupun ada itu hanya sekedar hembusan fitnah yang berusahan mencedrai sejarah perjalanan Islam. Tetapi tidak pernah diragukan sejarah, kalau Muhammad kecil pernah bertindak bijak, melerai dan meredam rebutan “meletakkan batu ka’bah”, adalah sejarah yang sengaja di hilangkan dari peredaran zaman.


The Ten Commandments” atau Al ‘usyrah atau “sepuluh perintah”, merupakan Perintah Tuhan Musa kepada kaumnya, bani Israel. Sepuluh perintah tersebut tentunya merupakan fakta tendensius kenabian yang tidak dengan mudah sama, kalau sekedar karangan manusia yang tidak berstatus nabi. Tanpa bimbingan Tuhan, mustahil seorang Muhammad merangkai kalimat dengan sebutan perintah Allah, sedangkan sebelumnya, tak ada berita siapa nama Tuhan para nabi yang mereka sembah. Dan bagaimana versi Quran dan Alkitab memaparkan “Sepuluh perintah” yang ternyata berlaku pada kedua umat tersebut ?



Al-Quran :



  1. Janganlah kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun!



  2. Berbuat baiklah kepada kedua orangtuamu!



  3. Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut akan kemiskinan!



  4. Janganlah kamu mendekati perbuatan keji (zina, freesex, homoseksual) baik yang terangmaupun yang tersembunyi!




  5. Janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa alasan yang benar!



  6. Janganlah kamu dekati harta anak yatim kecuali dengan yang bermanfaat bagi mereka!



  7. Sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil!



  8. Dan apabila kamu bersaksi, maka hendaklah kamu berlaku adil sekalipun dia itukerabatmu!




  9. Penuhi janjimu dan jangan ingkari janji itu!



  10. Ikutilah Jalan Yang Lurus, dan jangan ikuti jalan yang lain yang akan mencerai-beraikanmu dari Jalan Yang Lurus! (Al-Qur’an 36:60 dan 9:111)


Alkitab:



  1. (1,1,1)Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun



  2. (2,1,2)Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan




  3. (3,2,3)Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat



  4. (4,3,4)Hormatilah ayahmu dan ibumu



  5. (5,4,5)Jangan membunuh



  6. (6,5,6)Jangan berzinah




  7. (7,6,7)Jangan mencuri



  8. (8,7,8)Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu



  9. (9,8,9)Jangan mengingini rumah sesamamu



  10. (10,9,10)Jangan mengingini milik sesamamu


Perjanjian Baru :



Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah:



  • Jangan membunuh,



  • jangan berzinah,



  • jangan mencuri,



  • jangan mengucapkan saksi dusta,




  • jangan mengurangi hak orang,



  • hormatilah ayahmu dan ibumu (Markus 10:1, Luk 18:20)


Menariknya, karena Muhammad shallallahu’alahi wasallam tidak pernah belajar Alkitab pada siapapun, termasuk Warokah bin naufal, karena kehadiran Nabi ke rumah Warokah bin Naufal (kakek Khadijah) bukan karena mau belajar Injil, tetapi atas dukungan istrinya untuk membesarkan hati nabi Muhammad yang bertemu “Namus” (jibril) di Gua Hira’. Tidak pernah diberitakan dalam sejarah manapun bahwa Nabi pernah mengunjungi pendeta pendeta Kristen waktu itu, lalu belajar alkitab pada mereka.



Tetapi yang terjadi pada diri Nabi Muhammad adalah Justru bertolak belakangan dengan konsep alkitab secara menyeluruh, tetapi al-Quran mencatat peritiwa pengumpulan alkitab di masa lalu tak leas dari campur tangan manusia, tidak bersih dari kejahilan tangan manusia. Itu membuktikan “kebenaran Quran” memang tampil beda dalam mengisahkan para nabi. Kendati kesamaannya juga banyak, tetapi bedanya, merupakan bukti “Al-Quran” menjadi kitab koreksi terhadap ajaran nabi nabi sebelumnya, sehingga dalam banyak hal, Qur’an juga harus mengaku kebenaran agama masa lalu dari para nabi. Itulah sebab Al-Quran menuang perintah agar supaya penganut ajaran Quran percaya pada Kitab kitab terdahulu seperti “Taurat, Injil dan Zabur (Mazmur) “ , tentu menurut istilah Quran.


Tentang The Ten Commandments, menjadi syarat seorang muslim melaksanakan sunah Musa ‘alahisalam, juga perintah Yesus alahissalam, dan kemudian menjadi perintah khusus nabi Muhammad Shallallahu’alahi wasallam kepada umatnya. Adalah satu Ajaran Nabi Musa yang dijaga ketat oleh Al-Quran hingga kelak hari kiamat. Layaklah bagi mereka untuk menyatakan terimakasih pada Islam.

Wallahualam Bissawab

Alexandre The Great